Kekurangan PE Dan Dek Kayu

Decking polietilen (PE) telah memperoleh popularitas karena harganya yang terjangkau dan kemudahan pemasangannya. Namun, ketika berbicara tentang keawetan jangka panjang, daya tarik estetika, dan performa keseluruhan, decking PE memiliki beberapa kelemahan yang mencolok.

Decking PE kurang fleksibel dalam hal penampilan. Tidak dapat dicat dan hanya menawarkan tekstur yang seragam. Decking PE tidak memberikan tekstur kayu alami, melainkan permukaan yang licin dan terasa buatan.
Salah satu kekhawatiran utama dengan decking PE adalah kemampuan penahan paku yang buruk. Kemampuan material untuk mempertahankan pengencang relatif lemah, yang dapat menyebabkan masalah stabilitas deck seiring waktu. Setelah satu tahun terpajang pada elemen luar ruangan, decking PE rentan terhadap retak dan penuaan dini.
Kerugian lainnya, tingkat penyusutan sebagian besar decking PE adalah sekitar 2%, artinya papan akan mengembang ketika terkena panas dan menyusut ketika terkena dingin.

Decking kayu juga sangat populer di pasar.
Kekurangan utama dek kayu meliputi deformasi mudah akibat kelembapan, goresan dan aus yang mudah terjadi, sulit dibersihkan dan dirawat, serta masalah lingkungan.
Pertama, dek kayu cenderung menyerap kelembapan dan memuai dalam lingkungan lembap, serta cenderung kehilangan kelembapan dan menyusut dalam lingkungan kering, yang mengakibatkan deformasi, penyimpangan, dan bahkan retakan. Hal ini tidak hanya memengaruhi penampilan, tetapi juga membahayakan keselamatan anggota keluarga.
Kedua, permukaan dek kayu biasanya lunak dan mudah tergores serta aus. Dalam jangka waktu lama, ia akan kehilangan kilauannya dan memengaruhi penampilan keseluruhan.
Selain itu, tekstur dan celah-celah dek kayu rentan menumpuk debu dan kotoran, sehingga sulit dibersihkan.
Salah satu kekhawatiran utama adalah bahwa dek kayu menggunakan lem yang mengandung formaldehida dalam proses produksi, yang melepaskan zat berbahaya dalam jangka waktu lama, menimbulkan ancaman potensial bagi kesehatan, terutama jika ada anak-anak atau hewan peliharaan.

Kami memperbaiki kekurangan dari PE WPC tradisional dan decking kayu.

Lapisan resisten cuaca ASA bersamaan ekstrusi
1. Permukaan dapat dicat, dan warnanya dapat diubah dengan mudah;
2. Memiliki tekstur kayu alami, dan ketahanan cuaca yang sangat baik;
3. Keunggulan: tahan gores, tahan pudar UV, tidak memerlukan pemeliharaan, tingkat kriep rendah, daya tahan lama, dapat didaur ulang 100% setelah masa pakai, tidak mudah retak atau menua.

Lapisan berbusa
Mengapa penampang decking kami tidak terlalu halus, dan masih ada beberapa lubang kecil di beberapa tempat?
Ini disebabkan oleh proses kami - pembuatan busa.
Keuntungan:
(1) Setelah pembuatan busa, struktur molekuler internal produk membentuk bentuk seperti sarang lebah. Struktur molekuler stabil dan tidak mudah dipengaruhi oleh lingkungan sehingga menyebabkan kontraksi. Jadi itu bisa lebih baik mengontrol kontraksi produk menjadi kurang dari 0,1%.
(2) Setelah pembuatan busa, memiliki pori-pori yang dapat disikat dan dicat. Tersedia dalam berbagai macam warna dan gaya, memberikan fleksibilitas desain.
(3) Ditambahkan PGF yang ditingkatkan, membuat dek lebih tahan lama dan sangat sedikit penyusutan.

Selain itu, dek kami tidak memiliki serpihan. Anda bisa berjalan di atasnya tanpa alas kaki. Mereka bisa digunakan di sekitar kolam renang. Pada saat yang sama, mereka memiliki efek anti selip yang baik.
Dek kami juga memiliki fungsi tahan air dan tahan minyak yang unggul, serta mudah dibersihkan dan dirawat, cocok untuk penggunaan di luar ruangan. Peringkat tahan api-nya adalah Bfl-S1.
Selain itu, mereka 100% daur ulang dan ramah lingkungan, yang sesuai dengan konsep perkembangan berkelanjutan.

Secara keseluruhan, meskipun dek kayu dan dek PE mungkin menjadi pilihan yang ekonomis, tetapi terbatas dalam segi estetika, keawetan, dan kinerja struktural. Bagi pemilik rumah dan pembangun yang mencari opsi yang lebih andal dan menarik, menjelajahi alternatif seperti dek komposit ASA PVC mungkin menjadi investasi yang lebih baik dalam jangka panjang.